Sabtu, 05 September 2015

KONSTRUKSI JALAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN HRS SUPAYA LEBIH TAHAN LAMA

KONSTRUKSI JALAN
MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN HRS
SUPAYA LEBIH TAHAN LAMA



konstruksi jalan komposit menggunakan beton pracetak dan HRS (hot rolled sheet) ini lebih efisien, ekonomis, mudah pengawasannya dan lebih kuat dari pada konstruksi jalan fleksibel yang ada dengan hasil yang dapat lebih optimal dan penerjaan yang lebih cepat juga dapat bertahan lebih baik untuk memenuhi terget umur rencana jalan.( Ir. Sukanto )
Dibandingkan dengan konstruksi jalan fleksibel yang bahan dasarnya Asphalt Rata-rata belum dapat memenuhi target umur rencana jalan akibat perubahan iklim di Indonesia yang rata-rata pada siang hari mencapai panas ± 67ºC pada badan jalan sehingga mempercepat pelapukan aspal akibat oksidasi pengaruh energi panas sinar ultra violet, dan sisa-sisa genangan air pada badan jalan menyebabkan stripping, sedangkan overload kendaraan yang lewat menyebabkan jalan mudah mengalami deformasi hingga terjadi kerusakan jalan lebih dini dari umur rencana jalan.( Ir. Sukanto )
 Untuk mencegah terjadinya permasalahan di atas diperlukan konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai stabilitas yang tinggi serta mempunyai ketahanan terhadap cuaca tropis dan fleksibilitas terhadap pegeseran roda kendaraan overload.( PU Bina Marga)
Untuk mengetahui konstruksi jalan menggunakan beton pracetak dan HRS maka penjelasan HRS ”hot rolled sheet” adalan lapisan tipis aspal beton, lapisan penutup yang terdiri dari campuran antara    agregat bergradasi menerus. Mineral pengisi (filler) dan aspal panas.tebal padat 2,5 - 3 cm. Beton pracetak dengan tulangan sebagai stabilitas yang menerima overload beban kendaraan dengan   kontak roda ban kendaraan 30 x 50 cm, sesuai dengan sifat beton yang mempunyai nilai struktur tinggi dengan fleksibilitas rendah. .(Rekayasa Jalan Raya-2,Andi Tenrisukki Tenriajeng).
Konstruksi perkerasan jalan komposit dengan menggunakan konstruksi Beton Pracetak digunakan  sebagai pondasi atas khusus untuk menerima beban kendaraan overload, karena sifatnya yang mempunyai nilai stabilitas yang tinggi.
Sedang untuk Lapisan Aus digunakan HRS sesuai dengan spesifikasinya yang mempunyai nilai fleskibilitas yang tinggi dan tidak mempunyai nilai struktur,itu dilakukan guna melindungi lapisan di bawahnya terhadap pengaruh cuaca dan geseran roda kendaraan supaya dapat bertahan lebih lama.
Pada perkerasan beton semen, daya dukung perkerasan terutama diperoleh dari pelat beton. Sifat, daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat mempengaruhi  keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perkerasan beton semen adalah kadar air pemadatan, kepadatan dan perubahan kadar air selama masa pelayanan.( PU Bina Marga)
Dan dalam perkerasa beton lapis pondasi bawah pada perkerasan beton semen adalah bukan merupakan bagian utama yang memikul beban, tetapi merupakan bagian yang berfungsi sebagai berikut :
- Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar.
- Mencegah intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan dan tepi-tepi pelat.
- Memberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat.
- Sebagai perkerasan lantai kerja selama pelaksanaan.
Pelat beton semen mempunyai sifat yang cukup kaku serta dapat menyebarkan beban pada
bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada lapisan-lapisan di bawahnya.( DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH).
Dan Konstruksi jalan komposit beton pracetak dengan HRS juga  memenuhi persyaratan yang timbul akibat pengaruh tersebut di atas, di samping biayanya yang lebih murah dari pada konstruksi jalan fleksibel karena perbandingan antara harga asphalt harga semen adalah harga semen lebih murah dibandingkan dengan harga aspal,dan  untuk memenuhi target umur rencana jalan dengan dana anggaran yang terbatas sesuai dengan keadaan perekonominian Bangsa Indonesia saat ini. (Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa Timur)
Oleh karena itu menggunakan inovasi teknologi perkerasan jalan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan ” Apabila sebelum tahun 2009 hanya dikenal dua teknik perkerasan jalan, yakni ”perkerasan lentur” (flexible pavement) dan ”Perkerasan kaku” (concrete/rigid pavement), setelah 2009 ada perkerasan lentur dan perkerasan kaku yang bisa dibagi dua. Yang pertama adalah perkerasan kaku dengan pracetak-pratekan yang tidak lain adalah ACPS dan, yang kedua, perkerasan kaku dengan cor di tempat. Penganjur teknik ACPS mengaku bahwa teknik ini menghasilkan waktu konstruksi lebih cepat, hasil lebih bermutu dan lebih awet, menggunakan tenaga lebih sedikit, serta total biaya konstruksi dan pemeliharaan lebih kompetitif”.(Jakarta,Seminar ilmiah)
Dan kelebihan lain dari sistem ACPS kata Dwiyono menambahkan,” kelebihan sistem ACPS siap digunakan setelah selesai distressing (maks 3 hari), sedangkan sistem RPC karena dikerjakan secara konvensional harus menunggu sampai beton mencapai kekuatan rencana (28 hari). Selain itu, kelebihan sistem ACPS dapat dilaksanakan siang atau malam hari, dalam cuaca baik maupun cuaca buruk tanpa mengurangi kualitas pekerjaan. Jadi penundaan pekerjaan akibat kondisi alam dapat diminimalkan dan pekerjaan lebih cepat selesai”. (Jakarta,Seminar ilmiah)
Umur rencana perkerasan jalan ditentukan atas pertimbangan klasifikasi fungsional jalan, pola lalu-lintas serta nilai ekonomi jalan yang bersangkutan, yang dapat ditentukan antara lain dengan metode Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return, kombinasi dari metode tersebut atau cara lain yang tidak terlepas dari pola pengembangan wilayah. Umumnya perkerasan beton semen dapat direncanakan dengan umur rencana (UR) 20 tahun sampai 40 tahun.( Pd T-14-2003 )
“Dan untuk memenuhi umur rencana maka memakai sistem ACPS merupakan beton precast yang diberi tekanan arah melintang pretension di pabrik, dan arah memanjang post-tension di lokasi proyek. Karena diberi prestressing, dalam setiap kondisi beton selalu dalam keadaan tertekan dan tidak pernah menahan tarik, sehingga secara teoritis umurnya jauh lebih lama. Selain itu, sistem ACPS mampu menahan beban 80 kN ESAL (Equivalent Single Axle Load) dengan ketebalan beton 20 cm”,Dwiyono mengatakan. (Jakarta,Seminar ilmiah)
HRS (Hot Rolled Sheet) sebagai lapisan penutup tidak menerima beban kendaraan hanya untuk mencegah masuknya air dari permukaan jalan ke dalam perkerasan sehingga dapat mempertahankan kekuatan konstruksi pondasi atas dari beton K400, karena HRS mempunyai nilai kekenyalan yang tinggi dan  tidak mempunyai nilai struktural (open graded).
Kriteria untuk lapisan HRS adalah kedap air,mempunyai kekenyalan yang tinggi lebih bsar dari 2mm, tidak mempunyai nilan struktural stabilitas hingga 450 kg – 850 kg, dan yang terakhir adalah awet dan tahan lama. (Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa Timur)
Konstruksi jalan menggunakan beton pracetak lebih kuat daripada menggunakan konstruksi fleksibel (lentur) yang biasa digunakan pada baik jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten rata-rata kurang bisa memenuhi target umur rencana jalan,karena jalan menggunakan aspal kurang tahan terhadap cuaca. Hal ini terasa kalau sudah datang musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi yang menggenangi badan-badan jalan yang mengakibatkan konstruksi jalan berlubang dengan kerusakan yang cukup parah,karena aspal dapa bereaksi dengan air.
 Apa lagi kalau dilewati kendaraan dengan beban overload kendaraan yang yang menyebabkan proses kerusakan konstruksi jalan menjadi lebih cepat. Hal semacam ini disaksikan sendiri oleh bapak Mentei Pekerjaan Umum dan Anggota Komisi V DPD RI.
 Kerusakan jalan semacam ini mengganggu kenyamanan berkendaraan, mengancam keselamatan pemakai jalan, dan tidak baik dari segi pelayanan publik.( PU Bina Marga). Perkerasan komposit yaitu perkerasan kaku dengan plat beton semen sebagai lapis pondasi dan aspal beton sebagai lapis permukaan. (Rekayasa Jalan Raya-2,Andi Tenrisukki Tenriajeng).
ACWC sebagai lapisan penutup (Wearing cource) dengan kriteria harus terpenuhi :
1. Sebagai lapisan pelindung terhadap pengaruh cuaca dan air
2. Menahan beban roda kendaraan langsung untuk di searing ke lapisan di bawahnya
dengan stabilitas lebih besar dari pada lapisan di bawahnya seperti yang tertera diagram di atas. (Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa Timur)  Tebal lapisan pondasi minimum 10 cm yang paling sedikit mempunyai mutu sesuai dengan SNI No. 03-6388-2000 dan AASHTO M-155 serta SNI 03-1743-1989.( DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH ).
Kriteria ATB atau Laston sebagai lapis pondasi atas (base Coarse) yang harus terpenuhi
1.Sebagai pendukung terhadap beban lalu lintas lapisan ACWC dan melindungi
   konstruksi lapisan di bawahnya terhadap air dan cuaca.
2.Mempunyai nilai struktural yang tinggi dan peka terhadap penyimpangan dalamperencanaan dan  pelaksanaan.( PU Bina Marga )

Contoh cara pemasangan beton pra cetak :
1. Pemasangan beton pracetak seperti gambar di bawah  untuk menghindari kemacetan lalu lintas pemasangan  hanya 1 ( satu ) jalur  dan untuk jalannya kendaraan akhir pemasangan pracetak ditutup sementara dengan  slope crown protection  untuk memudahkan kendaraan lewat di atas pracetak tersebut.
2. Antara jarak pracetak di beri jarak speling  5 mm  diisi dengan Joint seal dan Joint Filler untuk   menghidari adanya susut beton dan pengembangan beton.
3. Sebelum pracetak K 400 telebih dulu pembentukan crown dengan Penghamparan Pasir 3 cm  harus  betul betul merata sesuai dengan Crownnya
4. Galian Pondasi beton tepi dengan Cutter Saw Concreate kedalaman 21 cm lebar25cm
5. Pemasangan Beton tepi K 225  pracetak  pada  galian pondasi dengan  di beri spacie mortar 1 cm     sebagai pengunci beton ,Pracetak komposit K 400 sepanjang satu jalur
6. Pemasangan beton pracetak seperti gambar di bawah untuk menghindari kemacetan lalu lintas    pemasangan  hanya 1 ( satu ) jalur  dan untuk jalannya kendaraan akhir pemasangan Pracetak ditutup sementara dengan  slope crown protection  untuk memudahkan kendaraan lewat di atas pracetak tersebut.
7. Antara jarak pracetak di beri jarak speling 4 mm –  5 mm untuk menghidari adanya susut beton dan   ke tidak rataan permukaan beton pracetak.kemudian diisi dengan pasir halus pada speling tersebut.
8. Pelaburan prime coate 0,9 l / m 2 me rata diatas  Beton pracetak dan pelaburan dengan mengisi    celah celah speling daiantara baton Pracetak 
9. Penghamparan H R S 3 cm di atas Prime coat beton pracetak 0,9 l / m2 dengan spesipikasinya .( PU Bina Marga Jawa timur )
Umur rencana adalah waktu dalam tahun dihitung sejak perkerasan (jalan) dibuka untuk lalu lintas sampai saat di perlukan pebaikan berat. Selama umur rencana ini,perkerasan diharapkan bebas dari pekerjaan perbaikan berat.Pada umumnya rencana berkisar antara 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun.(Bahan dan Struktur Jalan Raya, Ir.Suprapto Tm,M.Sc.)
Konstruksi fleksibel (lentur) yang banyak menggunakan bahan baku dari bahan dasar aspal curah yang kualitasnya hasilnya kurang begitu baik karena pada siang hari antara jam 12 00 – 15.00 WIB temperatur cuaca panas pada badan jalan rata-rata mencapai 67º C. Karena adanya kecenderungan semakin mahalnya harga aspal yang berkualitas dan pemakaian aspal tanpa additive dapat berakibat mutu jalan semakin menuru (IR.Abdullah).
 Pengaruh sinar ultra violet sinar matahari mempermudah proses oksidasi sehingga mempercepat pelapukan aspal, apa lagi dengan adanya genangan sisa-sisa air hujan pada badan jalan yang menyebabkan proses stripping (pengelupasan) kelekatan aspal pada  agregat. Begitu juga akibat beban overload kendaraan yang tidak dapat dihindarkan karena tuntutan peningkatan kebutuhan ekonomi masyarakat yang harus diterima oleh konstruksi jalan mengakibatkan jalan mudah mengalami kerusakan dini yang menyebabkan target umur rencana jalan kurang bisa terpenuhi. Di sisi lain kita yang membangun jalan dituntut untuk meningkatkan kualitas konstruksi jalan dengan dana anggaran yang terbatas.( PU Bina Marga)
konstruksi jalan komposit beton pracetak dengan lapisan atas mennggunakan lataston HRS di atas konstruksi jalan yang ada. Sebagai wujud penerapan teknologi tepat guna sesuai dengan sumber daya manusia (SDM) Bangsa Indonesia yang penerapan disiplin konstruksinya masih perlu ditingkatkan, karena konstruksi jalan komposit ini lebih efisien, ekonomis, mudah pengawasannya dan lebih kuat dari pada konstruksi jalan fleksibel yang ada dengan hasil yang dapat lebih optimal. Konstruksi jalan fleksibel menggunakan bahan baku aspal yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan bahan baku dari semen dengan perbandingan harga 1 : 6. Disamping itu, harga aspal kenaikannya selalu segnifikan mengikuti harga pasar minyak internasional. Untuk itu mohon kiranya paparan usulan tulisan ini yang merupakan temuan konstruksi jalan komposit yang baru dikaji lebih lanjut dan dikembangkan bukan hanya sekedar untuk wacana saja akan tetapi agar bisa lebih bermanfaat untuk baik jalan negara maupun jalan provinsi guna memenuhi target umur rencana jalan yang berdampak memperkecil biaya anggaran untuk  pembangunan jalan, yang akan lebih bermanfaat bagi Bina Marga kususnya, Negara dan Bangsa Indonesia pada umumnya.( PU Bina Marga)


Kesimpulan :

Karena bahan dasar aspal semakin langka dan menjadikan harga aspal dengan kualitas yang baik semakin mahal maka  digunakan konstruksi jalan komposit menggunakan beton pra cetak,di samping biayanya yang lebih murah dari pada konstruksi jalan fleksibel karena perbandingan antara harga asphalt harga semen adalah harga semen lebih murah dibandingkan dengan harag aspal,dan dalam pengerjaannya menggunakan  konstruksi jalan menggunakan beton  ini menghasilkan waktu konstruksi lebih cepat, hasil lebih bermutu dan lebih awet, menggunakan tenaga lebih sedikit, serta total biaya konstruksi dan pemeliharaan lebih kompetitif, sehingga bila menggunakan konstruksi jalan komposit menggunakan beton pra cetak dapat menekan biaya dalam pembangunan jaln raya dan untuk memenuhi target umur rencana jalan dengan dana anggaran yang sesuai dengan keadaan perekonominian Bangsa Indonesia saat ini. Pelat pra cetak juga kuat menerima beban roda 10 ton karena bisa menerima beban berat sehingga jalan dapat bertahan lebih lama dan tidak melakukan perbaikan yang berat sampai pada rencana umur jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar