KONSTRUKSI JALAN
MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN HRS
SUPAYA LEBIH TAHAN LAMA
konstruksi
jalan komposit menggunakan beton pracetak dan HRS (hot rolled sheet)
ini lebih efisien, ekonomis, mudah pengawasannya dan lebih kuat dari pada
konstruksi jalan fleksibel yang ada dengan hasil yang dapat lebih optimal dan
penerjaan yang lebih cepat juga dapat bertahan lebih baik untuk memenuhi terget
umur rencana jalan.( Ir. Sukanto )
Dibandingkan dengan konstruksi
jalan fleksibel yang bahan dasarnya Asphalt Rata-rata belum dapat memenuhi
target umur rencana jalan akibat perubahan iklim di Indonesia yang rata-rata
pada siang hari mencapai panas ± 67ºC pada badan jalan sehingga mempercepat
pelapukan aspal akibat oksidasi pengaruh energi panas sinar ultra violet, dan
sisa-sisa genangan air pada badan jalan menyebabkan stripping, sedangkan
overload kendaraan yang lewat menyebabkan jalan mudah mengalami deformasi hingga
terjadi kerusakan jalan lebih dini dari umur rencana jalan.( Ir. Sukanto )
Untuk mencegah terjadinya permasalahan di atas
diperlukan konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai stabilitas yang tinggi
serta mempunyai ketahanan terhadap cuaca tropis dan fleksibilitas terhadap
pegeseran roda kendaraan overload.( PU
Bina Marga)
Untuk mengetahui konstruksi jalan
menggunakan beton pracetak dan HRS maka penjelasan HRS ”hot rolled sheet”
adalan lapisan tipis aspal beton, lapisan penutup yang terdiri dari campuran
antara agregat bergradasi menerus.
Mineral pengisi (filler) dan aspal panas.tebal padat 2,5 - 3 cm. Beton pracetak
dengan tulangan sebagai stabilitas yang menerima overload beban kendaraan
dengan kontak roda ban kendaraan 30 x
50 cm, sesuai dengan sifat beton yang mempunyai nilai struktur tinggi dengan
fleksibilitas rendah. .(Rekayasa Jalan Raya-2,Andi Tenrisukki Tenriajeng).
Konstruksi perkerasan jalan
komposit dengan menggunakan konstruksi Beton Pracetak digunakan sebagai pondasi atas khusus untuk menerima
beban kendaraan overload, karena sifatnya yang mempunyai nilai stabilitas yang
tinggi.
Sedang untuk Lapisan Aus
digunakan HRS sesuai dengan spesifikasinya yang mempunyai nilai fleskibilitas
yang tinggi dan tidak mempunyai nilai struktur,itu dilakukan guna melindungi
lapisan di bawahnya terhadap pengaruh cuaca dan geseran roda kendaraan supaya
dapat bertahan lebih lama.
Pada perkerasan beton semen, daya
dukung perkerasan terutama diperoleh dari pelat beton. Sifat, daya dukung dan
keseragaman tanah dasar sangat mempengaruhi
keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam perkerasan beton semen adalah kadar air pemadatan, kepadatan
dan perubahan kadar air selama masa pelayanan.( PU Bina
Marga)
Dan dalam perkerasa beton lapis pondasi
bawah pada perkerasan beton semen adalah bukan merupakan bagian utama yang
memikul beban, tetapi merupakan bagian yang berfungsi sebagai berikut :
- Mengendalikan
pengaruh kembang susut tanah dasar.
- Mencegah
intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan dan tepi-tepi pelat.
- Memberikan
dukungan yang mantap dan seragam pada pelat.
- Sebagai
perkerasan lantai kerja selama pelaksanaan.
Pelat beton semen mempunyai sifat yang
cukup kaku serta dapat menyebarkan beban pada
bidang yang luas dan menghasilkan
tegangan yang rendah pada lapisan-lapisan di bawahnya.( DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH).
Dan Konstruksi
jalan komposit beton pracetak dengan HRS juga memenuhi persyaratan yang timbul akibat pengaruh tersebut di atas, di samping biayanya yang
lebih murah dari pada konstruksi jalan fleksibel karena perbandingan antara
harga asphalt harga semen adalah harga semen lebih murah dibandingkan dengan
harga aspal,dan untuk memenuhi target
umur rencana jalan dengan dana anggaran yang terbatas sesuai dengan keadaan
perekonominian Bangsa Indonesia saat ini. (Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa Timur)
Oleh karena itu menggunakan
inovasi teknologi perkerasan jalan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan ” Apabila sebelum tahun 2009
hanya dikenal dua teknik perkerasan jalan, yakni ”perkerasan lentur” (flexible
pavement) dan ”Perkerasan kaku” (concrete/rigid pavement), setelah 2009 ada
perkerasan lentur dan perkerasan kaku yang bisa dibagi dua. Yang pertama adalah
perkerasan kaku dengan pracetak-pratekan yang tidak lain adalah ACPS dan, yang
kedua, perkerasan kaku dengan cor di tempat. Penganjur teknik ACPS mengaku
bahwa teknik ini menghasilkan waktu konstruksi lebih cepat, hasil lebih bermutu
dan lebih awet, menggunakan tenaga lebih sedikit, serta total biaya konstruksi dan
pemeliharaan lebih kompetitif”.(Jakarta,Seminar ilmiah)
Dan kelebihan lain dari sistem
ACPS kata Dwiyono menambahkan,” kelebihan sistem ACPS siap digunakan setelah
selesai distressing (maks 3 hari), sedangkan sistem RPC karena dikerjakan
secara konvensional harus menunggu sampai beton mencapai kekuatan rencana (28
hari). Selain itu, kelebihan sistem ACPS dapat dilaksanakan siang atau malam
hari, dalam cuaca baik maupun cuaca buruk tanpa mengurangi kualitas pekerjaan.
Jadi penundaan pekerjaan akibat kondisi alam dapat diminimalkan dan pekerjaan
lebih cepat selesai”. (Jakarta,Seminar ilmiah)
Umur rencana perkerasan jalan ditentukan atas
pertimbangan klasifikasi fungsional jalan, pola lalu-lintas serta nilai ekonomi
jalan yang bersangkutan, yang dapat ditentukan antara lain dengan metode Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return,
kombinasi dari metode tersebut atau cara lain yang tidak terlepas dari pola
pengembangan wilayah. Umumnya perkerasan beton semen dapat direncanakan dengan
umur rencana (UR) 20 tahun sampai 40 tahun.( Pd T-14-2003 )
“Dan untuk memenuhi umur rencana
maka memakai sistem ACPS merupakan beton precast yang diberi tekanan arah
melintang pretension di pabrik, dan arah memanjang post-tension di lokasi
proyek. Karena diberi prestressing, dalam setiap kondisi beton selalu dalam
keadaan tertekan dan tidak pernah menahan tarik, sehingga secara teoritis
umurnya jauh lebih lama. Selain itu, sistem ACPS mampu menahan beban 80 kN ESAL
(Equivalent Single Axle Load) dengan ketebalan beton 20 cm”,Dwiyono mengatakan. (Jakarta,Seminar ilmiah)
HRS (Hot Rolled Sheet) sebagai lapisan penutup
tidak menerima beban kendaraan hanya untuk mencegah
masuknya air dari permukaan jalan ke dalam perkerasan sehingga dapat mempertahankan
kekuatan konstruksi pondasi atas dari beton K400, karena HRS mempunyai nilai
kekenyalan yang tinggi dan tidak mempunyai
nilai struktural (open graded).
Kriteria untuk
lapisan HRS adalah kedap air,mempunyai kekenyalan yang tinggi lebih bsar dari
2mm, tidak mempunyai nilan struktural stabilitas hingga 450 kg – 850 kg, dan
yang terakhir adalah awet dan tahan lama. (Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa Timur)
Konstruksi jalan menggunakan
beton pracetak lebih kuat daripada menggunakan konstruksi fleksibel (lentur)
yang biasa digunakan pada baik jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan
kabupaten rata-rata kurang bisa memenuhi target umur rencana jalan,karena jalan
menggunakan aspal kurang tahan terhadap cuaca. Hal ini terasa kalau sudah
datang musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi yang menggenangi
badan-badan jalan yang mengakibatkan konstruksi jalan berlubang dengan
kerusakan yang cukup parah,karena aspal dapa bereaksi dengan air.
Apa lagi kalau dilewati kendaraan dengan beban
overload kendaraan yang yang menyebabkan proses kerusakan konstruksi jalan
menjadi lebih cepat. Hal semacam ini disaksikan sendiri oleh bapak Mentei
Pekerjaan Umum dan Anggota Komisi V DPD RI.
Kerusakan jalan semacam ini mengganggu
kenyamanan berkendaraan, mengancam keselamatan pemakai jalan, dan tidak baik
dari segi pelayanan publik.( PU Bina
Marga). Perkerasan komposit yaitu perkerasan kaku dengan plat beton semen
sebagai lapis pondasi dan aspal beton sebagai lapis permukaan. (Rekayasa
Jalan Raya-2,Andi Tenrisukki Tenriajeng).
ACWC
sebagai lapisan penutup (Wearing cource) dengan kriteria harus terpenuhi :
1.
Sebagai lapisan pelindung terhadap pengaruh cuaca
dan air
2.
Menahan beban roda kendaraan langsung untuk di
searing ke lapisan di bawahnya
dengan
stabilitas lebih besar dari pada lapisan di bawahnya seperti yang tertera
diagram di atas. (Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa Timur) Tebal lapisan pondasi minimum 10 cm yang paling
sedikit mempunyai mutu sesuai dengan SNI No. 03-6388-2000 dan AASHTO M-155
serta SNI 03-1743-1989.( DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA
WILAYAH ).
Kriteria
ATB atau Laston sebagai lapis pondasi atas (base Coarse) yang harus terpenuhi
1.Sebagai pendukung
terhadap beban lalu lintas lapisan ACWC dan melindungi
konstruksi lapisan di bawahnya terhadap air
dan cuaca.
2.Mempunyai nilai struktural yang tinggi
dan peka terhadap penyimpangan dalamperencanaan dan pelaksanaan.( PU Bina Marga
)
Contoh cara pemasangan beton pra cetak :
1.
Pemasangan beton pracetak seperti gambar di bawah untuk menghindari kemacetan lalu lintas pemasangan hanya 1 ( satu ) jalur dan untuk jalannya kendaraan akhir pemasangan
pracetak ditutup sementara dengan slope
crown protection untuk memudahkan
kendaraan lewat di atas pracetak tersebut.
2.
Antara jarak pracetak di beri jarak speling 5 mm
diisi dengan Joint seal dan Joint Filler untuk menghidari
adanya susut beton dan pengembangan beton.
3.
Sebelum pracetak K 400 telebih dulu pembentukan
crown dengan Penghamparan Pasir 3 cm
harus betul betul merata sesuai
dengan Crownnya
4.
Galian Pondasi beton tepi dengan Cutter Saw
Concreate kedalaman 21 cm lebar25cm
5.
Pemasangan Beton tepi K 225 pracetak
pada galian pondasi dengan di beri spacie mortar 1 cm sebagai
pengunci beton ,Pracetak komposit K 400 sepanjang satu jalur
6.
Pemasangan beton pracetak seperti gambar di bawah
untuk menghindari kemacetan lalu lintas pemasangan
hanya 1 ( satu ) jalur dan untuk
jalannya kendaraan akhir pemasangan Pracetak ditutup sementara dengan slope crown protection untuk memudahkan kendaraan lewat di atas
pracetak tersebut.
7.
Antara jarak pracetak di beri jarak speling 4 mm
– 5 mm untuk menghidari adanya susut
beton dan ke tidak rataan permukaan
beton pracetak.kemudian diisi dengan pasir halus pada speling tersebut.
8.
Pelaburan prime coate 0,9 l / m 2 me rata
diatas Beton pracetak dan pelaburan dengan
mengisi celah celah speling daiantara
baton Pracetak
9.
Penghamparan H R S 3 cm di atas Prime coat beton
pracetak 0,9 l / m2 dengan spesipikasinya .( PU Bina Marga
Jawa timur )
Umur rencana adalah waktu dalam tahun dihitung sejak perkerasan (jalan)
dibuka untuk lalu lintas sampai saat di perlukan pebaikan berat. Selama umur
rencana ini,perkerasan diharapkan bebas dari pekerjaan perbaikan berat.Pada
umumnya rencana berkisar antara 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun.(Bahan
dan Struktur Jalan Raya, Ir.Suprapto Tm,M.Sc.)
Konstruksi fleksibel (lentur)
yang banyak menggunakan bahan baku dari bahan dasar aspal curah yang
kualitasnya hasilnya kurang begitu baik karena pada siang hari antara jam 12 00
– 15.00 WIB temperatur cuaca panas pada badan jalan rata-rata mencapai 67º C.
Karena adanya kecenderungan semakin mahalnya harga aspal yang berkualitas dan
pemakaian aspal tanpa additive dapat berakibat mutu jalan semakin menuru
(IR.Abdullah).
Pengaruh sinar ultra violet sinar matahari
mempermudah proses oksidasi sehingga mempercepat pelapukan aspal, apa lagi dengan
adanya genangan sisa-sisa air hujan pada badan jalan yang menyebabkan proses
stripping (pengelupasan) kelekatan aspal pada
agregat. Begitu juga akibat beban overload kendaraan yang tidak dapat
dihindarkan karena tuntutan peningkatan kebutuhan ekonomi masyarakat yang harus
diterima oleh konstruksi jalan mengakibatkan jalan mudah mengalami kerusakan
dini yang menyebabkan target umur rencana jalan kurang bisa terpenuhi. Di sisi
lain kita yang membangun jalan dituntut untuk meningkatkan kualitas konstruksi
jalan dengan dana anggaran yang terbatas.( PU Bina Marga)
konstruksi jalan komposit beton
pracetak dengan lapisan atas mennggunakan lataston HRS di atas konstruksi jalan
yang ada. Sebagai wujud penerapan teknologi tepat guna sesuai dengan sumber
daya manusia (SDM) Bangsa Indonesia yang penerapan disiplin konstruksinya masih
perlu ditingkatkan, karena konstruksi jalan komposit ini lebih efisien,
ekonomis, mudah pengawasannya dan lebih kuat dari pada konstruksi jalan
fleksibel yang ada dengan hasil yang dapat lebih optimal. Konstruksi jalan
fleksibel menggunakan bahan baku aspal yang harganya lebih mahal dibandingkan
dengan bahan baku dari semen dengan perbandingan harga 1 : 6. Disamping itu, harga
aspal kenaikannya selalu segnifikan mengikuti harga pasar minyak internasional.
Untuk itu mohon kiranya paparan usulan tulisan ini yang merupakan temuan
konstruksi jalan komposit yang baru dikaji lebih lanjut dan dikembangkan bukan
hanya sekedar untuk wacana saja akan tetapi agar bisa lebih bermanfaat untuk
baik jalan negara maupun jalan provinsi guna memenuhi target umur rencana jalan
yang berdampak memperkecil biaya anggaran untuk pembangunan jalan, yang akan lebih bermanfaat
bagi Bina Marga kususnya, Negara dan Bangsa Indonesia pada umumnya.( PU Bina Marga)
Kesimpulan :
Karena bahan dasar aspal semakin
langka dan menjadikan harga aspal dengan kualitas yang baik semakin mahal maka digunakan konstruksi jalan komposit
menggunakan beton pra cetak,di samping biayanya yang lebih murah dari pada konstruksi
jalan fleksibel karena perbandingan antara harga asphalt harga semen adalah
harga semen lebih murah dibandingkan dengan harag aspal,dan dalam pengerjaannya
menggunakan konstruksi jalan menggunakan
beton ini menghasilkan waktu konstruksi lebih cepat,
hasil lebih bermutu dan lebih awet, menggunakan tenaga lebih sedikit, serta
total biaya konstruksi dan pemeliharaan lebih kompetitif, sehingga bila menggunakan
konstruksi jalan komposit menggunakan beton pra cetak dapat menekan biaya dalam
pembangunan jaln raya dan untuk memenuhi target umur rencana jalan dengan dana
anggaran yang sesuai dengan keadaan perekonominian Bangsa Indonesia saat ini. Pelat
pra cetak juga kuat menerima beban roda 10 ton karena bisa menerima beban berat
sehingga jalan dapat bertahan lebih lama dan tidak melakukan perbaikan yang
berat sampai pada rencana umur jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar